BUDAK BIRAHI

 


SINOPSIS:

Kisah seorang suami yang menyerahkan istrinya pada bosnya di perusahaan untuk dijadikan budak birahi.

GENRE : DRAMA EROTIS

FORMAT : FILE PDF

JUMLAH HALAMAN : 51 HALAMAN

HARGA : Rp 10.000


PROLOG

Kisah ini tentang bagaimana istri mu berubah menjadi binal nakal dan sexy menurut ku. Aku dan istriku sudah membina rumah tangga selama 1,5 tahun. Aku bernama Donny dan Istriku bernama Astrie, umurnya saat ini 26 tahun, berwajah cantik, kulitnya putih, tinggi badan sekitar 163cm, rambutnya sedikit lebih panjang dari bahu dan tubuhnya termasuk sekal montok dan sexy, dengan ukuran pinggang yang ramping, pantat yang menonjol dan payudara besar 34C. Kehidupan kami berumah tangga sangatlah baik, kami termasuk keluarga yang mapan. Sebagai istri, Astrie adalah istri yang baik, ia adalah seorang wanita yang alim dan sopan.

Untuk urusan ranjang, Astrie dapat dikatakan bukanlah seorang ahli, laki-laki pertama yang menidurinya adalah aku yaitu pada saat malam pengantin kami. Dua tahun kehidupan perkawinan kami berjalan baik-baik saja, kami belum mempunyai keturunan, mungkin kekurangannya adalah kehidupan seks kami terlalu biasa-biasa saja. Kami mungkin cuma ngentot sekali dalam 2 minggu dan itupun cuma dengan cara yang sangat konvensional yaitu posisiku di atas dan dia di bawah. Astrie tidak menyukai atau bahkan dapat dikatakan tidak mau dengan gaya lain selain gaya konvensional tersebut. Entah kenapa setelah 2 tahun berumah tangga, pada waktu ngentot dengan Astrie, aku selalu membayangkan Astrie sedang dientot laki-laki lain, dan hal tersebut terus berulang sampai-sampai pada saat sedang tidak ngentot pun dengan Astrie aku selalu memikirkan bagaimana rasanya melihat Astrie dientot laki-laik lain.

Aku bekerja di sebuah perusahaan multi-nasional, bossku adalah seorang warga negara China, umurnya sekitar 58 tahun, badannya sangat gemuk dan kepalanya sudah mulai botak, cuma tinggal rambut-rambut tipis menutupi bagian kepala belakangnya. Bossku ini, namanya Mr. Chen sangatlah baik kepadaku, dapat dibilang akulah tangan kanannya di Indonesia. Orangnya suka bergurau masalah-masalah seks. Mr. Chen sering sekali menanyakan kabar Astrie, memang sudah beberapa kali Mr. Chen bertemu dengan Astrie dalam acara-acara kantor, terlihat sekali dia sangat tertarik pada Astrie yang memang sangat cantik dan menggiurkan banyak laki-laki. Suatu ketika Mr. Chen menanyakan kehidupan rumah tanggaku, seperti biasa dia menanyakan kabar Astrie dan menanyakan mengapa sampai saat ini kami belum mempunyai keturunan dan apakah hal tersebut disengaja karena memang belum menginginkan keturunan. Mendengar pertanyaan tersebut, akupun menjawab bahwa sebenarnya aku dan Astrie menginginkan keturunan tapi memang belum berhasil mendapatkannya.

"Mungkin cara kamu salah Don, berapa kali kamu ngentot dengan istrimu dalam seminggu" Tanya Mr. Chen kepadaku.

"Yah sekitar sekali dalam 2 minggu dan pada saat istriku dalam keadaan subur" jawabku singkat.

"Waah, mungkin kamu harus periksa ke dokter tuh, dokter ahli kandungan dan dokter ahli jiwa. Kenapa ke dokter ahli jiwa? Karena kamu punya istri cantik tapi cuma dientot sekali dalam 2 minggu atau pada saat subur saja. Kalau Astrie itu istriku, pasti aku tiduri dia tiap hari dan berkali-kali" candanya kepadaku. Mendengar hal tersebut, entah setan apa yang menghinggapi diriku, timbul sebuah ide dalam benakku.

"Mr. Mr. Chen mau tidur dengan istriku? Bilang saja terus terang" celotehku. Mendengar perkataanku muka Mr. Chen terlihat kaget dan tidak percaya.

"Kalau saya bilang memang sangat mau bagaimana?" katanya memancingku.

"Ya boleh saja" sahutku.

Kemudian aku menceritakan kepada Mr. Chen bahwa akhir-akhir ini aku selalu membayangkan aku menyaksikan Astrie dientot laki-laki lain, dan aku juga menjelaskan bahwa mungkin pikiranku ini cuma akan jadi khayalan semata mengingat betapa alimnya Astrie. Ternyata gayung bersambut. Mr. Chen menjelaskan dan meyakinkan kepadaku bahwa sebenarnya tidak ada wanita yang alim dalam seks, wanita cuma memerlukan pancingan dan pengaturan "permainan" dari laki-lakinya untuk membangkitkan nafsu yang ada dalam dirinya.

Mr. Chen kemudian mengatakan bahwa dirinya akan dengan senang hati membantu khayalanku menjadi kenyataan kalau memang aku mempercayainya. Mendengar itu akupun langsung mengiyakan. Mr. Chen kemudian memastikan lagi apakah aku tidak akan apa-apa kalau dirinya ngentot istriku Astrie dan menanyakan apakah aku meminta imbalan sesuatu dari dirinya agar dia diperbolehkan meniduri Astrie. Aku menjawab bahwa aku tidak meminta apa-apa, aku cuma minta diperbolehkan untuk melihat dan menonton Mr. Chen meniduri Astrie.

"Hahaha..rupanya kamu sudah ingin sekali melihat istrimu dientot laki-laki lain ya?" candanya kepadaku.

"Ya begitulah", jawabku singkat.

"Oke, kalau begitu jumat depan bawa istrimu ke villa Mawar di puncak pada pukul 9.00 malam." sahut Mr. Chen sambil menunjukan ancer-ancer dimana villa itu berada.

***

Pukul 9 malam aku dan Astrie telah berada di depan villa yang dimaksud oleh Mr. Chen. Astrie memakai gaun malam panjang. Wajahnya terlihat sangat cantik dengan sapuan make-up tipis. Badannya tetap terlihat menawan meskipun ditutupi oleh gaun malam yang panjang. Seorang pelayan yang rupanya bertugas menyambut tamu mempersilahkan kami masuk ke ruang tengah. Villa tersebut sangatlah besar ditengah perkebunan teh dengan halaman belakang dengan kolam renang dan jacuzzi. Ruang tengah villa tersebut sangatlah besar dan telah disulap menjadi diskotik dengan lagu house music yang berdentum keras.

Sudah banyak tamu lain baik wanita maupun laki-laki yang telah datang lebih dahulu daripada kami. Semua tamu kelihatannya adalah teman-teman Mr. Chen, mereka adalah sesama pengusaha China daratan yang ada di Indonesia, rata-rata mereka berusia di atas 45 tahun. Aku tidak melihat satupun rekan kerjaku di kantor yang datang, mungkin karena memang tidak diundang. Melihat kami, Mr. Chen menyambut aku dan Astrie dengan ramah. Mr. Chen kemudian mempersilahkan kami menikmati pesta yang diadakannya dan menjelaskan kepada kami bahwa pesta ini diadakan untuk networking sesama pengusaha China daratan di Indonesia. Kemudian Mr. Chen meninggalkan aku dan Astrie dan mempersilahkan kami untuk memesan minuman langsung ke bar di pojok ruang tengah.

Kamipun menuju bar untuk memesan minuman. Astrie memesan segelas jus buah dan aku segelas bir, dan kamipun menikmati pesta tersebut dan berbincang-bincang dengan tamu-tamu yang lain. Sekitar satu jam kemudian, yaitu tidak beberapa lama setelah Astrie menghabiskan jus buahnya, aku melihat terjadi perubahan pada diri Astrie. Astrie mulai menikmati lagu house music di ruangan tersebut dan mulai menggerakan badannya mengikuti alunan house music. Mr. Chen kemudian mendekati kami dan mengajak Astrie ke dance floor. Astrie tanpa meminta ijin dariku mengikuti Mr. Chen ke dance floor dan mulai menari dan berdansa dengan Mr. Chen.

Aku melihat teman-teman Mr. Chen baik wanita dan laki-laki semuanya mendekat kepada Mr. Chen dan Astrie dan kemudian menari bersama. Sedangkan aku cuma duduk disofa dan menonton sambil meminum birku. Pesta berlangsung meriah, tidak terasa 3 jam sudah berlalu. Astrie masih menari dan berdansa dengan tamu-tamu lainnya. Aku melihat sudah beberapa gelas minuman yang ditawarkan kepada Astrie dan dihabiskannya. Kemudian 3 tamu wanita mengajak Astrie ke lantai atas villa, aku berusaha mengikuti tapi tiba-tiba tangan Mr. Chen mencegahku di kaki tangga menuju lantai atas.

"Biarkan saja, kamu harus mengikuti semua arahan saya kalau mau rencana kita berjalan lancar" kata Mr. Chen kepadaku. 2 jam telah berlalu semenjak Astrie naik ke lantai atas villa, tamu-tamu sudah banyak yang pulang, ketika tiba-tiba Mr. Chen memanggilku.

"Ayo ke atas." ajak Mr. Chen kepadaku. Akupun mengikuti Mr. Chen ke lantai atas bersama 4 tamu pria yang lain yang aku tidak tahu namanya.

Di lantai atas, Mr. Chen membimbing kami ke dalam sebuah kamar. Kamar tersebut sangatlah besar lengkap dengan segala furniture mewah, dan tepat ditengah kamar terdapat tempat tidur king size dengan sprei berwarna merah marun dengan TV LCD yang sangat besar menempel di dinding dan menghadap ke tempat tidur tersebut. Sebuah connecting door yang tertutup telihat di salah satu sisi ruangan itu menandakan kamar tersebut tersambung dengan kamar yang lain. Astrie dan 3 tamu wanita sudah berada di kamar tersebut, mereka sedang berbincang-bincang dengan akrab.

"Nah, ini kamar buat Donny dan Astrie, yang lain ayo ikut saya, akan saya tunjukan kamar masing-masing." kata Mr. Chen sambil mempersilahkan tamu-tamu yang lain keluar dari kamar itu.

"Selamat malam dan selamat tidur, besok kita pulang ke Jakarta." kata Mr. Chen kepadaku dan Astrie sambil meninggalkan kami berdua di kamar tersebut.

Aku tidak tahu apa rencana Mr. Chen jadi aku cuma mengikuti saja apa yang diinstruksikannya. Setelah membersihkan badan, aku dan Astriepun naik ke tempat tidur. Beberapa saat kami mencoba tidur namun tidak bisa. Aku masih bingung dengan apa yang akan terjadi, mengapa Mr. Chen tidak melakukan apapun juga, sedangkan Astrie terlihat gelisah tidak tahu apa penyebabnya. Tiba-tiba Astrie memalingkan wajahnya kepadaku dan memelukku. Tanpa berkata apa-apa dia menciumku dan aku balas ciumannya. Beberapa saat kami berciuman, Astrie berkata,

 "Buka bajunya Don, aku kepengen nih.” Sedikit kaget aku melihat Astrie menjadi agresif, tidak biasanya Astrie ngajak aku ngentot, biasanya aku yang selalu ngajak dia.

"Mungkin ini akibat minuman yang diberikan Mr. Chen di pesta." pikirku.

"Mungkin ini ada kaitannya dengan rencana Mr. Chen." pikirku lagi.

Maka akupun menuruti apa yang diinginkan Astrie. Akupun melepaskan seluruh pakaianku dan kemudian aku melepaskan seluruh pakaian Astrie sehingga kami berdua telanjang bulat. Aku dan Astrie berciuman, berpelukan dan melakukan foreplay, namun meskipun telah beberapa saat melakukan foreplay, aku menyadari sesuatu hal yang aneh, kontol ku tidak dapat berdiri dan mengencang.

"Ini pasti karena bir yang diberi oleh Mr. Chen, dia pasti mencampur sesuatu pada birku." pikirku dalam hati. Kami mencoba segala macam gaya foreplay, namun meskipun sudah lebih dari 1 jam teta kontol ku tidak dapat berdiri.

Astrie terus mencoba membangunkan kontol ku, namun tetap tidak berhasil. Raut frustasi nampak di wajahnya. Terlihat sekali Astrie ingin ngentot, gejolak dalam dirinya sudah tidak tertahankan lagi, namun keinginannya tidak dapat terpenuhi karena kontol ku tidak bisa berdiri dan mengeras. Kami terus mencoba, namun tetap tidak berhasil. Wajah Astrie semakin terlihat frustasi, namun nafsu seksnya masih menggebu-gebu bahkan aku lihat tiap menit semakin bertambah. Tiba-tiba connecting door kamar kami terbuka dan Mr. Chen masuk ke dalam kamar kami dengan cuma menggunakan jubah tidur. Aku dan Astrie sangat kaget. Astrie langsung menyembunyikan tubuhnya di bawah selimut.



Posting Komentar

0 Komentar