MY TRIP XXX

 


SINOPSIS:

3 orang sahabat melakukan pendakian gunung. Masalah terjadi saat salah satu dari mereka menghilang secara misterius, bagaimana kisah petualanagn mereka bertiga selanjutnya?

GENRE : THRILLER EROTIC

FORMAT : PDF

JUMLAH HALAMAN : 62 HALAMAN

HARGA : Rp 10.000

PROLOG

Suara musik berirama Jazz mengalun merdu dari ringtone sebuah handphone milik seorang pria yang tengah sibuk mempersiapkan gear-gear perlengkapan hikingnya yang nampak masih berserakan di lantai.

"Halo... Denny?"

"Ya Nad. Ada apa?"

"Lo sama anak-anak ada rencana mau hiking ya?"

"Iya. Kok lo tau?"

"Tadi gak sengaja liat distatus si Vicky, pas gue tanya malah dioper disuruh nanya ke elo. Kok gak ngajak gue sih?"

"Emm... Sori Nad, bukan gitu, kirain lo lagi sibuk. Ini juga mendadak, baru kemaren aja pas lagi nongkrong ama David ama Vicky, tau-tau aja kepikiran buat nanjak, taunya langsung pada antusias nanggepin, ya udah langsung realisasiin aja."

"Gue ikut ya Den, sumpek banget ni gue, udah lumayan lama gak refreshing. Siapa aja yang berangkat?"

"Boleh Nad, nanti sekalian gue pesenin tiket pesawat ke Surabaya kalau emang mau gabung. Rencananya Vicky sama David. Tapi tadi David bilang malah belum tentu jadi ikut karena ada urusan mendadak. Jadi kalau David batal ikut, terpaksa kita berangkat bertiga aja, termasuk lo."

"Ok, gue mau siapin perlengkapan dulu."

"Sekedar tahu Nad, trip kita kali ini lumayan lama dan lumayan jauh, mungkin minggu depan kita baru balik ke Jakarta."

"Oh, no problem. Jadi kapan kita berangkat?"

***

Suara mesin mobil avanza berwarna hitam terdengar menderu memasuki jalanan perbatasan wilayah Kabupaten Situbondo yang siang itu terlihat lengang. Mobil yang belum lama disewa dari kota Surabaya itu berisi tiga orang penumpang, dua laki-laki dan satu perempuan.

Mereka adalah Denny, Vicky dan Nadine. Tiga presenter sebuah program wisata-petualangan disebuah salah satu stasiun TV swasta yang cukup terkenal berjudul My Trip. Namun perjalanan mereka kali ini tidak terkait program acara itu, karena saat ini program My Trip sedang dalam masa break.

Sebuah program memang bisa saja dilakukan break sewaktu-waktu, namun sebuah jiwa petualang yang ada dalam diri manusia tentu tidak bisa dipaksa istirahat begitu saja, dan ketika gejolak jiwa petualang ini mulai datang, seseorang akan mencari sebuah tempat pelampiasan untuk melepaskan adrenalinnya.

Seperti halnya mereka bertiga saat ini, walau saat ini perjalanan mereka sedang tidak berhubungan dengan program acara My Trip, tapi tetap berhubungan dengan sebuah petualangan. Petualangan yang panjang, karena tujuan yang mereka tuju saat ini adalah Gunung Argopuro, gunung dengan pendakian terpanjang sepulau Jawa.

Gunung Argopuro atau disebut juga "Argopura" adalah gunung api yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di perbatasan kabupaten Probolinggo, Situbondo, Jember dan Bondowoso. Argopuro memiliki arti "Argo=Gunung" dan "Puro=pura" atau berarti pura di atas gunung dan merupakan gunung yang sudah tidak aktif lagi.

Gunung Argopuro memiliki ketinggian 3.088 mdpl. Termasuk dalam kawasan deretan pegunungan  di Jawa Timur. Secara geografis gunung Argopuro berdiri di antara kedua gunung yang memiliki peringkat khusus di Indonesia, yakni Gunung Semeru (puncak tertinggi di Jawa) dan Gunung Raung (trek ter-extreme di Jawa). Jika Semeru dan Raung adalah gunung yang berperingkat "ter", maka Argopuro juga demikian adanya, Gunung Argopuro berperingkat sebagai gunung dengan jalur pendakian terpanjang di pulau Jawa.

Gunung Argopuro masuk dalam pengawasan dan pengelolaan Sub BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) wilayah Jember. Spot alam yang ada selama pendakian gunung Argopuro tidak kalah indah dengan gunung-gunung lain seperti Gunung Merbabu atau Gunung Semeru. Bahkan Argopuro merupakan salah satu gunung dengan pemandangan terindah di Jawa.

Gunung Argopuro mempunyai spot savana yang luas nan indah, puncak yang memiliki historys dan danau hening yang dinamai "Danau Taman Hidup". Gunung Argopuro mempunyai 2 jalur pendakian yaitu Baderan di Situbondo dan jalur Bremi di Kab. Probolinggo. Kebanyakan para pendaki memulai perjalanan dari baderan dan mengakhirinya di Bremi atau sebaliknya. Sepanjang perjalanan pendakian, para pendaki akan disuguhi pemandangan menakjubkan dari indahnya alam Argopuro.

Terutama spot yang dinamakan Cikasur, sebuah savana luas yang menjadi tempat favorit bagi mereka yang berkunjung ke Argopuro. Disaat pagi pendaki akan disuguhi sunrise berhias kabut tipis yang melayang dan berlatar suara kicau burung, kokok Merak dan ayam hutan yang saling bersahutan, akan membuat hati tenang siapapun yang menyaksikan. Bahkan jika beruntung pendaki bisa melihat kawanan merak yang sedang mencari makan atau rusa dan kancil yang berlarian.

Meskipun dalam riwayatnya cikasur adalah bekas landasan terbang pada zaman Jepang dan mempunyai cerita mengerikan tentang pembantaian para romusha, namun tak bisa menghalangi dan menutupi keindahan cikasur untuk dinikmati para pendaki. Disini para Pendaki tak akan kekurangan air, karena di cikasur melimpah air dari sebuah sungai kecil berair bening dan segar.

Di puncaknya, gunung Argopuro adalah bekas kawah yang telah mati, bau belerang masih sangat terasa. Puncak ini berbentuk punden berundak semacam tempat pemujaan. Puncaknya ada tiga yakni Puncak Rengganis, Puncak Argopura, dan Puncak Arca. Puncak tertingginya berada di puncak Argapura. Pada puncaknya terdapat sisa-sisa bangunan kuno reruntuhan candi-candi tertinggi di jawa yang diyakini sebagai petilasan Dewi Rengganis yang menjadi legenda yang masih menjadi misteri di Argopuro.

***

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh dari Surabaya. Mobil yang mereka tumpangi kini sudah memasuki wilayah Besuki, dan mulai merayap ke arah desa Baderan, basecamp awal pendakian Argopuro. Hari sudah beranjak malam ketika mereka bertiga sampai di kantor BKSDA desa Baderan yang sekaligus dijadikan pos perizinan pendakian.

“Guys kita sudah sampai basecamp. Sekarang kita tinggal ngurus izin, habis itu baru kita bisa lempengin badan, udah pada pegel kan?” ucap Denny sambil merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku.

“Habis itu cari makan dulu ya? Udah pada demo ni cacing dalam perut.” ujar Vicky.

“Ah lo mah makan mulu yang dipikirin,” sambar Nadine.

“Emang lo gak laper?”

“Laper sih,” jawab Nadine sambil memeletkan lidahnya.

“Iya-iya, habis ini kita isi tenaga. Tapi masukin dulu gear kita ke dalam, habis ngurus izin kita cabut makan. Lalu kita tidur, ingat kita harus hemat tenaga dan jaga kondisi badan. Besok perjalanan kita bakal panjang.”

“Siaaapp!” seru Vicky dan Nadine hampir bersamaan.

***

Matahari belum juga lama menampakkan dirinya. Suara kokok ayam jantan milik warga desa Baderan juga sesekali masih saling bersahutan. Tapi tiga anak muda petualang dengan tas carier besar dipunggungnya sudah sibuk untuk bersiap memulai perjalanan.

"Teman-teman, udah siap jalan? Udah pada mandi dan sarapan kan? Ingat, perjalanan kita bakal lumayan panjang dan lama. Mungkin empat sampai lima hari kita bakal tinggal di gunung. Tapi kita gak perlu mikirin hal itu, sebab karena alasan itulah kita ke sini. Jadi kita nikmatin aja. Ingat kita lagi gak syuting My Trip, gak ada kru lain disini yang akan slalu memberi pertolongan, di sana kita hanya bertiga, karena itu kita harus saling jaga, jangan sampai ada yang tertinggal. Kita naik bareng, turun juga harus bareng." ujar Denny yang mereka tunjuk sebagai leader, memberikan pengarahan dengan bersemangat. Sedangkan Vicky dan Nadine nampak mendengarkan dengan serius.

"Gimana soal air Den? Lo yakin cukup kita cuma bawa air segini?" tanya Vicky.

"Soal air gak perlu khawatir, di gunung ini banyak sumber mata air yang bisa kita ambil nanti. Oh ya, target camp kita hari ini adalah Cikasur. Kalau gak ada halangan mungkin sore nanti kita sudah sampai sana. Jelas semua?" ucap Denny yang diikuti anggukan kepala Vicky dan acungan jempol dari Nadine. Dan perjalanan panjang sebenarnya mereka pun dimulai.





Posting Komentar

0 Komentar